SEMARANG - Maraknya aplikasi game online saat ini banyak menyisakan kisah pilu bagi anak-anak dibawah umur yang menggemarinya.Dari mulai efek kesehatan baik secara fisik maupun mental psikis anak, hingga mengakibatkan masalah sosial di masyarakat.
Baca juga:
Peduli Lansia, Babinsa Sambangi Mbah Sutinah
|
Sertu Herry Roffi saat piket di kantor Koramil 13/ Bawen menjumpai seorang anak sedang berteduh saat hujan turun di depan ATM Bank Jateng samping kantor Koramil 13 / Bawen Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang .Selasa sore pukul 17.00 Wib (06/07/)
Terdorong rasa penasaran Sertu Herry Roffi menghampiri dan menanyakan nama anak tersebut, Ibnu Muhammad Ibrahim (15) yang ternyata merupakan warga Kec. Cileduk Kota Tangerang Selatan, mengaku dirinya sedang kebingungan, lalu mulai ditanya oleh Sertu Herri.
Saat itu dirinya hanya memberikan amplop berwarna coklat, yang didalamnya terdapat surat dari Dinas Sosial Kab. Ngawi yang menyatakan bahwa Ibnu terlantar di Kab. Ngawi dan ditemukan oleh anggota Polres Ngawi pada tanggal 05 Juli 2022.
Terdorong rasa iba, Babinsa Poncoruso itu mengajak Ibnu untuk beristirahat di kantor Koramil 13/ Bawen sambil memberinya makan, karena diketahui selama perjalanannya dari Ngawi sampai ke Bawen, Ibnu hanya mengisi perutnya dengan sebotol air mineral dan dua potong roti.
Setelah selesai makan, Sertu Herry mengajak Ibnu untuk berjama'ah sholat maghrib di Musholla Al Falah Koramil 13/ Bawen seraya berpesan kepada Ibnu untuk tenang dan yakin bahwa nanti semua masalahnya akan teratasi dengan baik.
Setelah sholat maghrib, Ibnu bercerita panjang tentang bagaimana awal dia terlantar sampai di Bawen ini dikarenakan saat bermain game online terus dibujuk untuk bermain ke tempat temannya untuk bermain game bareng yang berada di Kabupaten Ngawi.
Dikarenakan kehabisan uang untuk biaya kembali pulang Cileduk yang menyebabkan Ibnu akhirnya sampai terlantar di Bawen.
Ibnu juga bercerita tentang keluarganya dari mulai saat dia bayi sudah ditinggal ayahnya meninggal dunia, lalu saat dia mondok di Pondok Pesantren Al Ikhlas Ciledu, ibu kandungnya juga meninggal, tepatnya pada tahun 2019.
"Selama ini saya tinggal bersama Husnul Khotimah (40) yang masih kakak kandung dari almarhum ibu kandung saya di pasar Lembang Kec. Cileduk Kota Tangerang Selatan om"ujarnya.
Kebetulan sehabis sholat maghrib, Sertu Herry juga mendapat tamu Dwi Pangestu (19) yang sehari-harinya aktif sebagai relawan Bagana di Kabupaten Semarang, setelah berkoordinasi dengan Dwi Pangestu sambil mencari solusi, akhirnya Sertu Herry memutuskan untuk menghubungi Jarwanto (40) dari Dinas Sosial Kec. Bawen untuk segera merapat ke kantor Koramil 13/ Bawen.
Setelah Jarwanto datang ke kantor Koramil bersama Eko (44) dari Lazisnu Majelis Cabang Kec. Bawen, yang pada akhirnya ikut bermusyawarah bersama untuk iuran dan patungan bersama membiayai Ibnu untuk pulang ke Cileduk Tangerang Selatan, dengan cara membelikan tiket bus, serta memberikan uang seperlunya sebagai ongkos untuk kebutuhan selama di perjalanan.
"Hal ini semata-mata kami lakukan sebagai wujud kepedulian, cukup sedih juga melihat keadaan Ibnu yang dikarenakan tergoda bermain game online bersama temannya sampai akhirnya terlantar disini, semoga ini bisa jadi pembelajaran bagi kita semua agar senantiasa mengawasi anak-anak kita"ujarnya Sertu Herri.
Sertu Herry menghimbau dan menasehati Ibnu, agar berhati-hati dalam perjalanan pulang, jangan sampai mampir kemana-mana, serta menasehati agar berhenti main game online dan jangan mudah percaya terhadap ajakan orang lain atau teman dunia maya yang tak dikenalnya dengan baik dalam dunia nyata.